Rabu, 02 September 2015

TENTANG PERIKANAN

      Indonesia memiliki luas wilayah laut yang lebih besar dari jumlah luas daratan. Sektor kelautan dan perikanan Indonesia, memiliki potensi yang sangat besar dan dapat diandalkan menjadi salah satu penggerak utama perekonomian nasional. Potensi ekonomi kelautan dan perikanan Indonesia, diperkirakan mencapai 1,2 triliun dollar AS setiap tahunnya. namun demikian, potensi kelautan dan perikanan Indonesia yang baru dimanfaatkan diperkirakan masih kurang 10%. Menurut studi McKinsey Global Institute, ekonomi Indonesia diproyeksikan akan menjadi yang ke-7 dunia pada tahun 2030 dengan empat besar setor yang akan menjadi penopang utamanya, yaitu: sumber daya alam, pertanian, perikanan, dan jasa.


a) Komoditi Laut Indonesia
Salah satu komoditi di bidang perikanan laut Indonesia, adalah: ikan tuna. Ikan tuna hampir terdapat disemua kawasan perairan Indonesia. Ikan tuna yang besar, biasanya dapat dijumpai dikawasan yang memiliki laut dalam. Beberapa perairan yang menjadi pusat ikan tuna di Indonesia, adalah: Laut Bali, Laut Sewu, Laut Flores, Laut Arafuru, dan Laut Banda. Daerah yang terkenal sebagai kawasan fishing ground ikan tuna, banyak terdapat di perairan Sumatera bagian Selatan dan Barat. Selain itu, bisa ditemukan juga di Selatan Jawa, Bali, Laut Maluku, Nusa Tenggara, dan Laut Banda, ini menunjukkan bahwa hampir semua perairan Indonesia terdapat ikan tuna. Perlu kita ketahui, Bali merupakan pemasok terbesar ikan tuna segar di dunia dengan tujuan utama ke negara Jepang.

b) Komoditi Air Tawar Indonesia

       Peluang bisnis dari budidaya ikan air tawar juga masih sangat tinggi, pada tahun 2012 konsumsi ikan per kapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg/tahun. meskipun sebagian besar konsumsi ikan saat ini dipasok oleh hasil perikanan laut, namun diperkirakan pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap (ikan laut). Karena perikanan tangkap yang ada pada saat ini sudah overfishing, sehingga ikan di laut semakin sulit untuk didapatkan. Bahkan, para peneliti meramalkan pada tahun 2048, tak ada lagi ikan untuk ditangkap.
Indonesia memiliki danau penghasil ikan air tawar terbesar di dunia. Di Wajo Sulawesi Selatan, Danau Tempe merupakan penghasil ikan air tawar paling besar di dunia.

      Ikan gurame, merupakan spesies ikan air tawar yang paling populer untuk konsumsi. Ikan gurame adalah ikan air tawar asli Indonesia. Di Indonesia, kota Tasikmalaya terkenal sebagai daerah pemasok gurame. Pemerintah Jawa Barat memang serius mengembangkan budidaya ikan tawar tersebut, karena kondisi geografisnya mendukung untuk budidaya ikan gurame. Tidak hanya gurame, Jawa Barat juga dikenal dengan pengembangan bibit ikan mas yang berkualitas.


      Ikan arwana, botia, dan cupang, merupakan jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi favorit di luar negeri. Ikan Arwana dan botia, merupakan dua jenis ikan asli habitat Indonesia. Ada tiga jenis ikan arwana, yaitu: (1) arwana jardini dari Papua, (2) arwana super-red dan hijau dari Kalimantan, serta (3) arwana golden-red dari Sumatera, Riau, Jambi, dan Kalimantan. Sentra pengembangan ekspor ikan hias terbesar di Indonesia, berada di Cibinong (Cibinong Raiser). Raiser sangat strategis, karena aspek budidaya ikan hias air tawar terkonsentrasi di Jawa Barat serta Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi). Selain itu, telah dibangun juga sub-Raiser di Blitar Jawa Timur dan Yogyakarta untuk pengembangan dan peningkatan produksi ikan hias.


c) Komoditi Air Payau Indonesia


      Saat ini budidaya air payau, khususnya tambak dengan komoditas udang dan ikan bandeng, masih menjadi unggulan di Indonesia. Ikan bandeng adalah salah satu jenis ikan yang dapat dengan mudah dibudidayakan di laut maupun di tambak. Ikan yang dikenal dengan nama “milk fish” ini, banyak ditemui hasil pembudidayaannya di Pulau Jawa. Bandeng juga menjadi komoditas unggulan di Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Di Pulau Sumatera, produksi bandeng tertinggi berada di Aceh dan Lampung.


      Komoditi air payau paling berprospek kedua, adalah: udang windu. Merupakan jenis udang yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Udang yang nama ilmiahnya “penaeus monodon” ini sempat ambruk akibat serangan hama penyakit, tetapi saat ini mulai bangkit dan berkembang sangat baik diberbagai wilayah nusantara. Sentra budidaya udang windu sendiri, terletak di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Berikutnya adalah ikan belanak. Tidak banyak orang yang mengetahui ikan belanank ini, padahal sudah banyak dibudidayakan di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Kalimantan.

      Selain itu, kepiting juga sudah dapat dibudidayakan, meski belum begitu pesat karena komoditas jenis ini masih belum dikenal luas. Padahal, pasaran keeping masih sangat luas dan nilai jualnya sangat tinggi. Kepiting adalah salah satu makanan favorit pada restoran-restoran seafood. Sentra budidaya kepiting di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. 
sumber: majalah perikanan
   

      Perkembangan  perikanan di indonesia ini mulai muncul ketika Ibu susi muncul, padda saat itulah kelautan dan perikanan di indonesia mulai, sebelumnya berkembang tetapi belum semaksimal ketika ibu susi jadi mentri, saat ini perkembangan perikanan di indonesia berkembang terutama di bidang laut, atau penangkapan, di kalangan budidaya saat ini yang ekspor terbesar masih dperoleh udang, di kalangan petambak sekarang banyak yang banting setir jadi pembudidaya udang, walau pun ada selain udang tetapi sekitar 60% pembudidaya membudidayakan udang, meskipun udang untuk budidaya dan untuk memeliharanya cukup sulit, tetapi hasil uang setelah panen sangat menggiurkan, bahkan di daerah sumbawa terdapat 10 ribu 375 hektar lahan yang di buat untuk udang, itu pun tak luput dari bantuan pemerintah
bisa anda lihat dan anda bayangkan luas tambak udang tersebut
sumber: http://static.republika.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar